Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menghukum pelanggar lalu lintas, Rabu (22/7/2015) pagi.
Si pelanggar kepergok melawan arah dengan mengendarai sepeda motor, sedangkan wali kota mengendarai sepeda.
Pelanggar itu dihukum dengan cara push-up di jalan, tempat melanggar dan dilihat umum. Sungguh memalukan!
Tak hanya itu, pelanggar ternyata seorang berpendidikan tinggi, sarjana ekonomi dari perguruan tinggi ternama di Bandung.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, pendidikan tinggi ternyata tidak berbanding lurus dengan kedispilnan.
Facebookers ternyata sependapat dengan Kang Emil, silakan baca komentarnya:
Andri Rahman Pasundan berkomentar: Yang Terpelajar belum tentu pintar..!!
Rahmatika Khairini Hadi berkomentar: Turut Prihatin ternyata Kepintaran saja tidak cukup..
Asep Rshs berkomentar: Satu kang percuma pendidikan tinggi gelar sarjana teu nyaho aturan. Tidak tegas ameh kapok kudunamah mere contoh atuh punya gelar sarjana.eh ieumah malah nyeun era sorangan.
Bayu Aji Danurwendo berkomentar: Ane tmbahin dehh kekny seru tuhh...
Krna terlalu pintar yg katanye trpelajar trs jd kelakuannye kurang ajar
Wawan Setyawan berkomentar: Ternyata kepintaran tidak berbanding lurus dengan kedisiplinan sederhana <<<< jleb,,langsung ke ulu hati kang gasp emoticon
Ervien R Edwin berkomentar: Duh.. kalo di jakarta bakal sepasukan yang push up tuh..
Mantep kang emil..
Elisati Hulu berkomentar: Kang Emil, senang juga melihatnya. Namun ada baiknya muncul "Kang Emil-kang Emil" yang lain, melakukan pengawasan yang konsisten dan terus-menerus. Sudah saatnya dibangun sistem penegakan disiplin yang kuat, tegas, konsisten dan terus menerus, menuju budaya lalu lintas yang lebih baik... Semoga terjadi kang...
Zaki Senafal berkomentar: Hehehe..
Di suatu kota malah ada simpang lampu merah yang paling tinggi pelanggarannya oleh mahasiswa dan mahasiswi, padahal lokasinya persis di gerbang masuk universitas negeri terbesar di kota & provinsi tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar