Seriau.in Kita tahu bahwa Jepang merupakan negara maju. Banyak barang diimport dari Jepang. Mulai dari kendaraan, peralatan elektronik, makanan dan minuman, dan produk-produk yang lainnya. Namun disisi lain, Jepang merupakan negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi.
Menurut data kepolisian Jepang tahun 2012, sedikitnya ada 76 orang bunuh diri setiap harinya di Jepang. Ironisnya, sebagian besar yang melakukan bunuh diri adalah kaum remaja laki-laki. Dan 25% karena masalah keuangan.
Menanggapi masalah ini, seorang lelaki usia 70 tahun, Yukio Shige, seorang pensiunan polisi mendedikasikan dirinya untuk menolong masalah bunuh diri ini. Ia menyebut dirinya chotto matte man yang berarti, "Tahan, tunggu dulu." Baca : Istilah bahasa Jepang ini seringkali salah diucapkan di Indonesia
Shige melakukan hal ini bersama tiga relawan lainnya. Setiap hari ia berpatroli di tebing Tojinbo, tempat favorit bagi mereka yang ingin mengakhiri hidupnya. Baca : Inilah fasilitas keren yang ada di rest area jalan tol di Jepang
Yukio Shige / odditycentral.com
Jika melihat orang yang hendak bunuh diri, Shige mendekatinya dan berbicara padanya. Menenangkan hatinya hingga ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Kemudian Shige membawanya ke apartemennya.
Saat ini, Shige memiliki enam apartemen yang digunakan untuk menenangkan pikiran dan diri mereka. Melalui cara ini, Shige telah berhasil menyelamatkan 500 nyawa. Baca : Horor! 5 Orang ini Dikubur Hidup-hidup
"Kami membawa orang yang butuh bantuan kami ke enam apartemen yang kami miliki sehingga kami dapat memperbaiki dan membangun kembali kehidupan mereka. Kami membantu mereka mendapatkan kembali hidup mereka. Itulah pekerjaan saya," ucap Shige
Perbuatannya ini terinspirasi dari kisahnya sendiri yang tidak ingin lagi kehilangan temannya. Suatu hari, ia mendapat telepon yang mengabarkan bahwa temannya meninggal akibat bunuh diri. Sejak saat itu, ia tidak ingin lagi kehilangan orang yang ia sayangi. Maka, ia mendedikasikan dirinya untuk mencegah siapa saja yang akan bunuh diri.
Dengan caranya ini, Shige berhasil memangkas angka bunuh diri yang tinggi. Saat ini, pemerintah tengah gencar melakukan minimalisasi tingkat bunuh diri dengan memonitor dan konseling terhadap korban.
Menurut data kepolisian Jepang tahun 2012, sedikitnya ada 76 orang bunuh diri setiap harinya di Jepang. Ironisnya, sebagian besar yang melakukan bunuh diri adalah kaum remaja laki-laki. Dan 25% karena masalah keuangan.
Tebing Tojinbo / www7b.biglobe.ne.jp |
Menanggapi masalah ini, seorang lelaki usia 70 tahun, Yukio Shige, seorang pensiunan polisi mendedikasikan dirinya untuk menolong masalah bunuh diri ini. Ia menyebut dirinya chotto matte man yang berarti, "Tahan, tunggu dulu." Baca : Istilah bahasa Jepang ini seringkali salah diucapkan di Indonesia
Shige melakukan hal ini bersama tiga relawan lainnya. Setiap hari ia berpatroli di tebing Tojinbo, tempat favorit bagi mereka yang ingin mengakhiri hidupnya. Baca : Inilah fasilitas keren yang ada di rest area jalan tol di Jepang
Yukio Shige / odditycentral.com
Jika melihat orang yang hendak bunuh diri, Shige mendekatinya dan berbicara padanya. Menenangkan hatinya hingga ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Kemudian Shige membawanya ke apartemennya.
Saat ini, Shige memiliki enam apartemen yang digunakan untuk menenangkan pikiran dan diri mereka. Melalui cara ini, Shige telah berhasil menyelamatkan 500 nyawa. Baca : Horor! 5 Orang ini Dikubur Hidup-hidup
"Kami membawa orang yang butuh bantuan kami ke enam apartemen yang kami miliki sehingga kami dapat memperbaiki dan membangun kembali kehidupan mereka. Kami membantu mereka mendapatkan kembali hidup mereka. Itulah pekerjaan saya," ucap Shige
Perbuatannya ini terinspirasi dari kisahnya sendiri yang tidak ingin lagi kehilangan temannya. Suatu hari, ia mendapat telepon yang mengabarkan bahwa temannya meninggal akibat bunuh diri. Sejak saat itu, ia tidak ingin lagi kehilangan orang yang ia sayangi. Maka, ia mendedikasikan dirinya untuk mencegah siapa saja yang akan bunuh diri.
Dengan caranya ini, Shige berhasil memangkas angka bunuh diri yang tinggi. Saat ini, pemerintah tengah gencar melakukan minimalisasi tingkat bunuh diri dengan memonitor dan konseling terhadap korban.
0 komentar:
Posting Komentar