Seriau.in Percayakah dalam kehidupan ini kita sering melakukan hal yang sia-sia? Bahkan jika dihitung dalam 24 jam saja, berapa banyak kesia-siaan yang kita lakukan? Hal ini karena kita sering merasa masih memiliki hari esok.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa hiduplah di hari ini, seperti kamu tak akan hidup lagi esok hari. Hal ini agar menjauhkan manusia dari melakukan hal yang sia-sia. Paling tidak di masa depan kita memiliki cerita yang bisa dibanggakan bila masih diberi umur. Tapi seringkali manusia masa kini sangat percaya diri dengan ambisi yang mereka miliki.
1. Bangun Rumah Besar Tapi Jarang Kumpul Dengan Keluarga
Ada pepatah yang mengatakan bahwa hiduplah di hari ini, seperti kamu tak akan hidup lagi esok hari. Hal ini agar menjauhkan manusia dari melakukan hal yang sia-sia. Paling tidak di masa depan kita memiliki cerita yang bisa dibanggakan bila masih diberi umur. Tapi seringkali manusia masa kini sangat percaya diri dengan ambisi yang mereka miliki.
1. Bangun Rumah Besar Tapi Jarang Kumpul Dengan Keluarga
Setiap hari bekerja mengumpulkan uang demi membeli sebuah rumah yang besar. Sampai kita lupa bahwa pada hakekatnya rumah itu adalah keluarga. Jadi kalau kita memiliki rumah yang besar namun terasa sepi, mungkin karena tak ada kekeluargaan di dalamnya.
Mulailah dari kita sendiri untuk menggandeng tangan mereka dan berkumpul bersama. Bangunlah bukan sebuah rumah yang besar, namun sebuah rumah yang hangat karena ada keluarga dan kehidupan di dalamnya.
2. Saldo Plus Plus Tapi Kelakuan Minus
Mulailah dari kita sendiri untuk menggandeng tangan mereka dan berkumpul bersama. Bangunlah bukan sebuah rumah yang besar, namun sebuah rumah yang hangat karena ada keluarga dan kehidupan di dalamnya.
2. Saldo Plus Plus Tapi Kelakuan Minus
Hal sia-sia adalah ketika Anda menilai segalanya dengan uang. Kerja berat-berat demi dapat uang, tapi hidup tidak berkembang. Punya uang banyak tapi tidak tahu cara menghargai ketulusan orang lain atau membalas kebaikan orang lain dengan menggunakan hati, bukan materi.
Menjadi orang kaya tak selalu bisa mengangkat derajat Anda. Walaupun orang dengan penghasilan pas-pasan, tapi memiliki hati yang kaya, justru tidak akan pernah merasa kekurangan dan dihormati siapa saja.
3. Banyak Makan Tapi Masih Sering Sakit-Sakitan
Menjadi orang kaya tak selalu bisa mengangkat derajat Anda. Walaupun orang dengan penghasilan pas-pasan, tapi memiliki hati yang kaya, justru tidak akan pernah merasa kekurangan dan dihormati siapa saja.
3. Banyak Makan Tapi Masih Sering Sakit-Sakitan
Makan banyak tapi masih sering sakit? Apa sih yang kita makan sebenarnya? Apakah makanan tersebut memang baik untuk kesehatan atau tidak? Ingat, kesehatan itu karunia yang sangat luar biasa dan tak bisa dibeli dengan uang.
Makanlah apa yang baik dan makanlah tidak berlebihan. Jangan hanya menuruti nafsu, mulut dan perut, karena kalau akhirnya sakit maka kita sendiri yang rugi. Rugi waktu, uang dan kesempatan hanya karena kita makan sembarangan
4. Banyak Contact List Tapi Tak Ada Yang Bisa Dihubungi
Makanlah apa yang baik dan makanlah tidak berlebihan. Jangan hanya menuruti nafsu, mulut dan perut, karena kalau akhirnya sakit maka kita sendiri yang rugi. Rugi waktu, uang dan kesempatan hanya karena kita makan sembarangan
4. Banyak Contact List Tapi Tak Ada Yang Bisa Dihubungi
Sia-sialah kenal banyak orang bila tak punya teman. Sia-sia pula bila punya banyak teman bila tak punya sahabat di antaranya. Belajarlah mengenal dan menjalin hubungan yang tulus. Pertemanan memang tak selalu mulus dan banyak perbedaan, tapi itulah yang akan membawa kita pada teman sejati.
Ada orang bijak yang pernah berkata, ‘temanku sedikit, walau sedikit juga teman’. Lihatlah saat Anda kesusahan, siapa yang tetap bersama Anda biasanya adalah teman sejati dan kadang keberadaan mereka tak kita perhatikan sebelumnya.
5. Sekolah Tinggi Tapi Pemikiran Sempit
Ada orang bijak yang pernah berkata, ‘temanku sedikit, walau sedikit juga teman’. Lihatlah saat Anda kesusahan, siapa yang tetap bersama Anda biasanya adalah teman sejati dan kadang keberadaan mereka tak kita perhatikan sebelumnya.
5. Sekolah Tinggi Tapi Pemikiran Sempit
Sebaik-baiknya ilmu adalah ketika bisa bermanfaat dalam hidup ini dan untuk orang lain. Sia-sia saja punya gelar sarjana tinggi tapi pemikiran kita sempit. Biasanya hanya akan membuat kita sombong dan merasa paling benar.
Kalau Anda berani sekolah tinggi, maka harus berani membuka mindset dan belajar dari siapapun, bahkan yang lebih muda dari kita. Karena ilmu bisa didapat di mana saja. Saat kita besar kepala dan berpikiran sempit, mungkin sebenarnya kita melepas kesempatan untuk belajar hal yang sangat berharga dalam kehidupan.
6. Traveling ke Mana-Mana Tapi Tak Kenal Tetangga
Kalau Anda berani sekolah tinggi, maka harus berani membuka mindset dan belajar dari siapapun, bahkan yang lebih muda dari kita. Karena ilmu bisa didapat di mana saja. Saat kita besar kepala dan berpikiran sempit, mungkin sebenarnya kita melepas kesempatan untuk belajar hal yang sangat berharga dalam kehidupan.
6. Traveling ke Mana-Mana Tapi Tak Kenal Tetangga
Semut di seberang lautan tampak tapi gajah di depan mata tidak tampak. Traveling memang sangat menyenangkan, tapi jangan lupa untuk bersilaturahmi dengan orang di sekitar Anda, terutama tetangga.
Memang ada banyak mitos tentang tetangga yang bikin keki. Tapi saat rumah atau keluarga dilanda kesusahan, mereka adalah orang-orang terdekat yang senantiasa ada atau bisa membantu Anda
7. Sering Tertawa Tapi Hati Merana
Memang ada banyak mitos tentang tetangga yang bikin keki. Tapi saat rumah atau keluarga dilanda kesusahan, mereka adalah orang-orang terdekat yang senantiasa ada atau bisa membantu Anda
7. Sering Tertawa Tapi Hati Merana
Hura-hura dan senang-senang tak selalu membuat kita bahagia. Mungkin itu topeng yang kita gunakan untuk bisa membuktikan atau menunjukkan sesuatu pada orang lain. Tapi jangan lakukan hal yang sia-sia in
Kalau Anda tertawa, maka lakukanlah dari hati. Tak perlu berpura-pura karena kelemahan adalah hal yang manusiawi. Tak ada yang perlu dibuktikan pada orang lain. Fokuslah mencari kebahagiaan, bukan kesenangan semata agar Anda bisa tertawa dengan hati yang ikut gembira.
8. Menikah Besar-Besaran Tapi Berakhir Pada Perceraian
Kalau Anda tertawa, maka lakukanlah dari hati. Tak perlu berpura-pura karena kelemahan adalah hal yang manusiawi. Tak ada yang perlu dibuktikan pada orang lain. Fokuslah mencari kebahagiaan, bukan kesenangan semata agar Anda bisa tertawa dengan hati yang ikut gembira.
8. Menikah Besar-Besaran Tapi Berakhir Pada Perceraian
Perayaan pernikahan memang sangat beragam budayanya di mana-mana. Ada yang senang besar-besaran, ada juga yang lebih memilih kesederhanaan. Yang perlu diingat sesungguhnya adalah kehidupan setelah perayaan pernikahan itu sendiri.
Sayang, banyak pasangan di masa kini yang rentan terhadap perceraian. Memang setiap orang punya jalan dan rintangan yang berbeda, namun sebenarnya semua tergantung usaha dan kegigihan untuk melalui semua rintangan itu. Tak semudah kelihatannya, tapi kalau tidak dicoba maka kita tak akan pernah tahu bahwa kita bisa duduk berdampingan di depan rumah bersama pasangan kita 30 tahun lagi, seperti yang kita lakukan hari ini di pelaminan.
9. Belajar Hidup Layak Tapi Lupa Bagaimana Hidup Yang Baik
Sayang, banyak pasangan di masa kini yang rentan terhadap perceraian. Memang setiap orang punya jalan dan rintangan yang berbeda, namun sebenarnya semua tergantung usaha dan kegigihan untuk melalui semua rintangan itu. Tak semudah kelihatannya, tapi kalau tidak dicoba maka kita tak akan pernah tahu bahwa kita bisa duduk berdampingan di depan rumah bersama pasangan kita 30 tahun lagi, seperti yang kita lakukan hari ini di pelaminan.
9. Belajar Hidup Layak Tapi Lupa Bagaimana Hidup Yang Baik
Semua orang ingin hidup dengan layak. Bekerja siang dan malam agar tidak kekurangan, tapi ada akhirnya selalu ada ketidak puasan. Mengapa? Mungkin kita lupa untuk menjalani hidup dengan baik.
Jangan hidup dengan sia-sia hanya karena kebutuhan untuk makmur, sempatkan menikmati kehidupan yang Anda miliki sebelum berakhirnya jatah umur. Ingat, live your life and chase your dream. Karena hidup tanpa impian bagaikan sayur tanpa garam.
Hidup ini anugerah dan kesempatan. Meski tidak sempurna, tapi jangan buang dengan melakukan hal yang sia-sia
Jangan hidup dengan sia-sia hanya karena kebutuhan untuk makmur, sempatkan menikmati kehidupan yang Anda miliki sebelum berakhirnya jatah umur. Ingat, live your life and chase your dream. Karena hidup tanpa impian bagaikan sayur tanpa garam.
Hidup ini anugerah dan kesempatan. Meski tidak sempurna, tapi jangan buang dengan melakukan hal yang sia-sia
0 komentar:
Posting Komentar