Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Berikut seriau.in Bahas 10 Tipe Ibu-Ibu di Social Media
1. Newbie mom
Ciri: Posting foto anak tiada henti. Anak lagi tidur, dijemur, menguap, tertawa, tengkurap, mengangkat leher, dipijat, lalala, lilili, lululu. Berlangsung sejak habis melahirkan hingga usia anak 1 tahun.
2. Every-milestone mom
Ciri: Mengabadikan segala momen ‘penting’ dalam proses tumbuh kembang anak. Pertama angkat leher, pertama duduk, pertama makan, pertama potong rambut, pertama berenang, pertama naik sepeda, pertama masuk sekolah, …
3. Ibu hamil yang selalu update usia kehamilan dan kondisi janin
Ciri: Punya album bahkan hashtag khusus berisi dokumentasi lengkap calon bayi, mulai dari foto test pack, print out USG, hingga kenaikan berat badan per bulan. Tidak lupa foto perubahan perut yang semakin membesar dari minggu ke minggu.
4. Working mom yang alih profesi jadi stay at home mom
Ciri: Di hari-hari pertama menganggur, mengumbar rasa bahagia tidak perlu ketemu macet dan enaknya bisa ikut tidur siang bersama anak. Lalu upload foto-foto masakan hasil kreasi di dapur.
5. Ibu rumah tangga berpenghasilan jutaan yang kerja via online dari rumah (atau dari mana saja selama ada colokan listrik)
Ciri: Posting foto laptop dengan background kamar, kafe, kolam renang, dengan ‘bumbu’ penampakan anak yang lagi main. Lalu pasang status betapa beruntungnya bisa tetap dekat dengan anak sekaligus membantu keuangan keluarga—walau kenyataannya penghasilan yang didapat (biasanya) tidak seberapa dan malah jadi lebih sering berkutat dengan hape-laptop dibanding anak.
6. Chronic-complainer mom
Ciri: Membanjiri timeline dengan sederet kenyinyiran, kemarahan, dan keluhan. Entah tentang kelakuan anak orang lain, jalanan macet, asisten rumah tangga, situasi politik, kinerja presiden yang bukan pilihannya, dll. Looks like they should improve their sex life. Sudah bukan rahasia, bahwa great orgasm led us to be in a better mood
7. Ibu sempurna tanpa cela
Ciri: Menampilkan kehidupan keluarganya seperti gambar di majalah. Perfect child, perfect husband, perfect work-life balance, perfect art craft, perfect homemade food. We love them because our inner knowing that the picture they should have posted (but didn’t) was the one of their toddler throwing a temper tantrum.
8. Ibu yang merasa paling mengerti cara mengasuh anak
Ciri: Hobi merendahkan pilihan pola asuh yang diterapkan orangtua lain. Rajin mengomentari issue apapun di dunia parenting, terutama bila berseberangan dengan prinsipnya. Tidak lupa tanda tangan berbagai petisi (via online, tentunya), lalu menganggap telah ikut berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
9. Too-much-information mom
Ciri: Constantly outsourcing the details of their life. Kegiatan anak sehari-hari, olahraga yang sedang ditekuni, warna cat kuku yang dipakai, lipstick yang baru dibeli, film bioskop yang baru ditonton, restoran terakhir yang dikunjungi, … semua ada di timeline. They needs (lots of) validation that they’re living oh-wow-what-a-fantastic life.
10. Ibu yang (berlebihan) membanggakan anaknya
Ciri: Punya keyakinan bahwa anaknya selalu lebih dibanding anak orang lain. Lebih cakep, lebih lucu, lebih kritis, lebih cerdas, lebih berbakat, lebih pemberani. On top of that, they think everyone else agrees. And they can’t stop bragging.
Berikut seriau.in Bahas 10 Tipe Ibu-Ibu di Social Media
1. Newbie mom
Ciri: Posting foto anak tiada henti. Anak lagi tidur, dijemur, menguap, tertawa, tengkurap, mengangkat leher, dipijat, lalala, lilili, lululu. Berlangsung sejak habis melahirkan hingga usia anak 1 tahun.
2. Every-milestone mom
Ciri: Mengabadikan segala momen ‘penting’ dalam proses tumbuh kembang anak. Pertama angkat leher, pertama duduk, pertama makan, pertama potong rambut, pertama berenang, pertama naik sepeda, pertama masuk sekolah, …
3. Ibu hamil yang selalu update usia kehamilan dan kondisi janin
Ciri: Punya album bahkan hashtag khusus berisi dokumentasi lengkap calon bayi, mulai dari foto test pack, print out USG, hingga kenaikan berat badan per bulan. Tidak lupa foto perubahan perut yang semakin membesar dari minggu ke minggu.
4. Working mom yang alih profesi jadi stay at home mom
Ciri: Di hari-hari pertama menganggur, mengumbar rasa bahagia tidak perlu ketemu macet dan enaknya bisa ikut tidur siang bersama anak. Lalu upload foto-foto masakan hasil kreasi di dapur.
5. Ibu rumah tangga berpenghasilan jutaan yang kerja via online dari rumah (atau dari mana saja selama ada colokan listrik)
Ciri: Posting foto laptop dengan background kamar, kafe, kolam renang, dengan ‘bumbu’ penampakan anak yang lagi main. Lalu pasang status betapa beruntungnya bisa tetap dekat dengan anak sekaligus membantu keuangan keluarga—walau kenyataannya penghasilan yang didapat (biasanya) tidak seberapa dan malah jadi lebih sering berkutat dengan hape-laptop dibanding anak.
6. Chronic-complainer mom
Ciri: Membanjiri timeline dengan sederet kenyinyiran, kemarahan, dan keluhan. Entah tentang kelakuan anak orang lain, jalanan macet, asisten rumah tangga, situasi politik, kinerja presiden yang bukan pilihannya, dll. Looks like they should improve their sex life. Sudah bukan rahasia, bahwa great orgasm led us to be in a better mood
7. Ibu sempurna tanpa cela
Ciri: Menampilkan kehidupan keluarganya seperti gambar di majalah. Perfect child, perfect husband, perfect work-life balance, perfect art craft, perfect homemade food. We love them because our inner knowing that the picture they should have posted (but didn’t) was the one of their toddler throwing a temper tantrum.
8. Ibu yang merasa paling mengerti cara mengasuh anak
Ciri: Hobi merendahkan pilihan pola asuh yang diterapkan orangtua lain. Rajin mengomentari issue apapun di dunia parenting, terutama bila berseberangan dengan prinsipnya. Tidak lupa tanda tangan berbagai petisi (via online, tentunya), lalu menganggap telah ikut berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
9. Too-much-information mom
Ciri: Constantly outsourcing the details of their life. Kegiatan anak sehari-hari, olahraga yang sedang ditekuni, warna cat kuku yang dipakai, lipstick yang baru dibeli, film bioskop yang baru ditonton, restoran terakhir yang dikunjungi, … semua ada di timeline. They needs (lots of) validation that they’re living oh-wow-what-a-fantastic life.
10. Ibu yang (berlebihan) membanggakan anaknya
Ciri: Punya keyakinan bahwa anaknya selalu lebih dibanding anak orang lain. Lebih cakep, lebih lucu, lebih kritis, lebih cerdas, lebih berbakat, lebih pemberani. On top of that, they think everyone else agrees. And they can’t stop bragging.
0 komentar:
Posting Komentar